Saturday, October 23, 2010

Surat Untuk Ananda

Apa kabar ananda..?
Masihkah kau seperti yang dulu ketika kutinggalkan,belajar berjalan hingga lututmu legam? Ataukah kini kau malah lelah berlarian mengejar kupu kupu yang berterbangan ditaman..?
Oh anandaku sayang...
Sungguh jika aku mampu memilih jalan ini atau dirimu,tak akan butuh waktu tuk menjawab semua itu....Selalu kurindu gelak tawamu dan juga sedu sedanmu.

Maafkan bunda,ananda....
Tak bisa bersamamu melewati malam yang panjang,membetulkan selimutmu ketika kau kedinginan.
Tak mampu menghapus airmata ketika kau bersusah dan memelukmu ketika kau gundah.
Memandang wajahmu ketika kau pulas terlelap lebih indah dibanding kota ini yang penuh gemerlap,namun bunda hanya bisa membayangkan semua itu dalam gelap.

Bunda hanya ingin memetik setangkai bahagia tuk menghiasi hidupmu,meski jari terluka karena duri rindu.Tak ingin kau mengenyam pedih kenyataan meski akhirnya kaupun merasakan.
Bening matamu adalah danau yang penuh ketenangan dimana bunda membuang semua kedukaan,renyah tawamu seakan senandung lagu yang mengusir kesepianku.

Bersabarlah sayang....tunggu bunda pulang.
Beri waktu bunda memeluk kekanaanmu,sebelum kedewasaan merebutmu dariku.
Ananda....tidurlah dengan tenang,karena mentari esok kan bersinar terang dan akan kau dapati bunda menunggumu terbangun dari mimpi indahmu.

3 comments: