Wednesday, December 21, 2011

Aku Merindukanmu Bunda


Bunda....
Hari ini teman sekolahku mengejekku,hampir menangis ku dibuatnya.
Pelajaran sekolah yang hari itu mudah terasa sulit sekali masuk diotakku,bunda...
Lama sekali lonceng pulang sekolah berbunyi,
aku ingin cepat-cepat pulang dan mengadu padamu bunda...

Tapi....
Hanya sunyi yang kudapati dirumah ini...
Pelukan kedamaian darimu yang kuinginkan itu tak pernah kudapati
Kembali,seperti biasanya aku hanya bisa berbagi dengan bantal yang tak pernah bosan menjadi pelampiasan.
Dan seperti biasa pula tak berapa lama aku tertidur kelelahan..
tetap dalam kesendirian.

Lebaran hampir tiba ,bunda..
Teman -teman ramai bercerita tentang ibu mereka yang tengah sibuk membuat kue,tak ketinggalan baju-baju baru mereka...
Aku memandang mereka dengan penuh suka cita seperti ikut merasakan kebahagiaan mereka.

Bunda...embah sudah tua,tapi tak pernah aku melihat dia kelelahan ,selalu siap sedia membantuku,memenuhi kebutuhanku. Pelukannya itulah yang kujadikan obat ketika ku merindukanmu.

Aku pernah mengamuk gara gara kepingin mainan tapi dah habis sampai bikin embah nangis....apakah karena aku nakal sehingga kau tak bisa kutemui,bunda?
Aku juga sering diajak bapak nonton pertunjukan malam-malam trs pulangnya aku digendong bapak dibelakang karena capek berjalan. Bapak juga selalu mengajakku nonton film dibioskop tiap hari raya ,meskipun selalu berdesak-desakan tapi bapak selalu siap jadi tamengku.

BUnda....
Kapankah engkau pulang..?
Aku ingin bercerita banyak hal kepadamu,sambil tiduran disampingmu...
BUnda raihlah tanganku dan jangan lepaskan...tanpamu aku kebingungan dan sendirian..
Bunda...masih pantaskah aku meminta..?
Masih bolehkah aku merindukanmu bunda..?


(menguak tabir masa lalu)

Monday, December 12, 2011

PERNIKAHAN


Pernikahan dan menikah tentu harapan semua orang yang telah cukup umur untuk melaksanakannya. Banyak kita lihat sekeliling kita pernikahan muda yang akhirnya berujung pada perceraian dan banyak pula orang-orang yang sudah cukup dewasa namun masih tetap melajang dan hidup sendiri tanpa pendamping hidup.

Aku pernah bertanya pada seoranmg teman yang usianya sudah diatas 30 namun belum juga menikah.jawabnya ternyata enteng sekali "belum ketemu jodoh aja kali" jawabnya sambil tertawa ringan.Masalah jodoh ternyata tak semudah yang dibayangkan banyak orang. Dalam perjalanan hidup kita yang bertahun tahun,berbagai macam orang kita temui dengan segala kelebihan dan kekurangan.Namun dari sekian banyak itu tak ada satupun yang pas dihati yang bisa kita percaya untuk diajak berumah tangga.Dilain sisi banyaknya perkawinan dini yang terjadi sekarang ini faktor terbesar pengaruhnya adalah salah pergaulan dan menikah adalah keputusan yang tidak bisa ditawar lagi.Keputusan tergesa-gesa dan kepepet inilah yang akhirnyta tidak mampu menjadi landasan yang kuat untuk sebuah pernikahan.

Pernikahan tidak hanya sebuah ikatan yang sah untuk menyatukan dua manusia.Pernikan bukan juga sebuah akhir dari pencarian untuk menyempurnakan diri tapi pernikahan adalah awal,babak baru,gerbang untuk memasuki kehidupan yang lebih rumit lagi. Seorang temanku pernah bilang "menikah itu seperti menggenggam bara..yang bisa padam namun bisa juga membakar". Dua manusia yang berbeda latar belakang,kebiasaan,pengetahuan dan pemahaman dituntut untuk mengerti pasangan masing-masing.Mengerti,menerima ,memcari solusi terbaik atas segala kekurangan dan kelebihan,menganggap orang lain itu adalah bagian dari kehidupan dan diri kita. Dalam pernikahan kepentingan bersama adalah yang utama. Siapapun kita, status sosial kita dalam rumah tangga hanya ada dua jabatan, SUAMI dan ISTRI.
Selama kita bisa menempatkan diri kita pada tempatnya dan memahami kewajiban dan hak masing-masing maka pernikahan bukanlah suatu hal yang harus ditakuti dan dianggap sumber masalah.Pernikahan seharusnya menjadi sesuatu yang indah. Segala permasalahan ,gejolak dan perselisihan seharusnya menjadi suatu proses untuk lebih mengenal dan memahami pasangan kita.Masalah bukanlah untuk dihindari tapi untuk dihadapi dan diselesaikan.

Menikah bukanlah untuk hitungan hari,bulan atau tahun.Menikah adalah untuk seumur hidup bahkan untuk kehidupan selanjutnya. Perempuan adalah amanat lelaki yang diberikan Allah. Entah itu sebagai istri ataupun sebagai anak.Siapapun pasangan kita dulunya,baik atau buruk ,ketika kita mengajaknya memasuki kehidupan kita maka selanjutnya adalah tanggung jawab kita. Mengarahkan ke jalan yang lebih baik adalah kewajiban kita. Sebaik-baiknya istri adalah istri yang solehah,sebaik-baiknya lelaki adalah lelaki yang penyayang dan lemah lembut kepada istrinya,sebaik-baiknya anak adalah anak yang berbakti kepada orang tuanya.DAn sebaik-baiknya pernikhan adalah pernikahan yang menuju dan dibawa sampai sorga.

Dibawah ini adalah beberapa landasan yang diambil dari hadist...sama sama belajar yuk....^_^

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mengkayakan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur (24) : 32).

“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).

¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui¡¨ (Qs. Yaa Siin (36) : 36).

Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72).

Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21).

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Qs. At Taubah (9) : 71).

Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali. (Qs. An Nisaa (4) : 1).

Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26).

..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa’ (4) : 3).

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata. (Qs. Al Ahzaab (33) : 36).

Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (An-Nuur:32)

“Janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk” (Al-Isra 32)

“Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia menciptakan istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya” (Al-A’raf 189)

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)” (An-Nur 26)

Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW bersabda: “Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !”(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).

Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).

Dari Aisyah, “Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¡¨ (HR. Hakim dan Abu Dawud).
Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya.” (HR. Baihaqi).
Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).

“Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)
Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak (HR. Abu Dawud).
Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).

Rasulullah SAW. bersabda : “Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah” (HR. Bukhari).
Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang (HR. Abu Ya¡¦la dan Thabrani).
Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat. (HR. Ibnu Majah,dhaif).

Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka (Al Hadits).

“Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya” (HR. Thabrani dan Baihaqi)

“Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih & sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya” (HR. Abu Sa’id)

“Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya” (HR. Bukhori-Muslim)

“Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat, sebab syaithan menemaninya. Janganlah salah seorang di antara kita berkhalwat, kecuali wanita itu disertai mahramnya” (HR. Imam Bukhari dan Iman Muslim dari Abdullah Ibnu Abbas ra).

“Jika datang (melamar) kepadamu orang yang engkau senangi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan putrimu). Jika kamu tidak menerima (lamaran)-nya niscaya terjadi malapetaka di bumi dan kerusakan yang luas” (H.R. At-Turmidzi).

“Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain” (HR. Abdurrazak dan Baihaqi)

“Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya” (HR. Thabrani)

“Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama” (HR. Ibnu Majah)

“Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda : Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dankecantikannya ; maka pilihlah yang beragama” (HR. Muslim dan Tirmidzi).


Dari berbagai sumber

Last3Radhit 13/12/11