Friday, February 10, 2012

Sebuah Kisah


Dia hanya bisa terisak menangis dalam kebingungannya,tak tau harus bagamana lagi,semua sudah menjadi bubur...
dia hanya bisa pasrah melaluinya dan mencoba tetap tegar.

Dia hanyalah seorang wanita yang terjebak dalam dilema ,memasuki ruang yang tak seharusnya.Kini ketika semua mulai tergambar jelas mimpi mimpi tentang bahagia mulai kabur dari hatinya. Semua tak lebih hanya halusinasi, mimpi yang tak mungkin akan terjadi.

Cerita bermula ketika dia berkenalan dengan seorang lelaki yang mampu merebut hatinya,membuatnya percaya bahwa cinta itu ada dan bahagia telah menanti untuknya.Dia mulai membuka diri ,berkorban sepenuh hati,semua rela dia lakukan untuk lelaki itu. Tak disadarinya ternyata pengorbanannya menuntut lebih hingga dia harus melewati batas yang dia gariskan sendiri.

Malang tak dapat ditolak,ketika dia telah mencapai titik hatinya dia menemui kenyataan yang tak pernah dia bayangkan.
Lelaki itu ternyata tak seperti yang dia ketahui selama ini,lelaki itu ternyata hanya mencari perlarian atas kekecawaannya. Entah apa yang sebenarnya terjadi,mungkin lelaki itu hanyalah mencoba menjalin hubungan baru yang bisa menyembuhkan lukanya.

Lelaki itu terpaksa meninggalkan perempuanya dulu karena suatu alasan sedangkan hatinya tak menginginkan perpisahan. Hatinya tersiksa...
Dia harus menghabiskan waktunya dengan perempuan yang pura pura dia cintai, sedangkan perempuan itu kini tak bisa berbuat apa apa..ketika perselisihan ada dia harus menjadi korban kegusaran lelaki itu,katakata kasar..cacian..bahkan pukulan dialaminya...

Dia yang selama ini adalah perempuan mandiri yang tegar kini tak mampu lagi bergerak.. Dia tak mungkin lagi mundur kebelakang,dia tak mampu pulang kerumah yang dia tinggalkan... Dia tak lebih hanyalah perempuan yang terpojok. Tak berkutik..pasrah menerima nasib,menunggu untuk hancur...

Masih adakah tempat untuknya pergi membawa kecewa dan sakit hati..? untuk kesekian kali..? Adakah bahagia yang nyata menanti untuknya..? disela sela derita dia hanya tersenyum kecut..menertawakan dirinya.