Tuesday, November 6, 2012

November Tahun Lalu

pernah kuceritakan padamu betapa aku menyukai senja
aku juga pernah berkata..riak gelombang membuatku melayang
itu dulu,persis setahun yang lalu
ketika itu kau masih suka menemaniku menangkap pelangi
kemudian bersama sama menyimpan harap pada kuncup yang mulai berbunga
tak terasa ..jejak jejak kita menjelma sebuah sajak

genap sehari sebelum november menghampiri
kau menyalakan api
membakar semua mimpi

rindu yang basi
cinta yang telah punah mati
katamu tak lagi ada arti

"aku mencintaimu..." itu katamu dulu
kata setajam pedang yang kau hujamkan didadaku
kata yang membuatku lupa serupa apa itu jingga

kau bilang...hentikan jangan diteruskan
namun apalagi yang harus kujelaskan
sunyi ini hanyalah sebentuk pengurbanan yang kau inginkan

gelombang akan tetap datang
tak perduli mau surut atau pasang
seperti burung malam yang tetap rela beryanyi riang
hanya untuk membuat rembulan bersinar terang

maka jangan lagi kau tanyakan padaku tentang sebuah kesetiaan

Tuesday, May 8, 2012

Untukmu Yang tak Sempat Kuberi Nama

Untukmu yang tak sempat kuberi nama
telah kutimbun harap dari setiap tetes keringat
pada malam gelap yang tak pernah senyap

aku telah bermimpi menimangmu dipagi hari
aku telah menuliskan syair pengantar tidurmu
aku telah menunggumu menunggu untuk menjemput tangismu

 ini adalah cerita antara kita
tentang dua jiwa dalam satu raga tentang rasa yg kita kecap bersama
 tentang letih,sakit dan bahagia

untukmu yang tak sempat kuberi nama
telah kukubur jasad bersama harap yang tak sempat ku dekap

Saturday, March 10, 2012

Sakit Hati Itu Tak Akan Hilang


Memar dan rasa sakit ditubuhku ini akan hilang..tapi sakit yang kau torehkan di hatiku tak kan mungkin akan kulupakan..


Hadiah istimewa kudapat dimalam ulang tahunku...pertengkaran dan perlakuan kasar yang entah yang keberapa kali..dan seperti biasa aku hanya terdiam menangis sendiri...
Setahun ini adalah tahun yang sangat berat dalam hidupku,tahun yang harus kulalui dengan penuh gejolak emosi dan deraian airmata. Masa masa yang kutak tahu pasti kapan akan berakhir,aku hanya mencoba bersabar..menjalani konsekwensi dari keputusan yang telah kupilih sendiri.
Kadang..ingin sekali aku berlari pergi dan meninggalkan semua,meletakkan semua hal pada tempatnya tapi akankah itu dapat menghapus semua..? akankah deritaku berakhir setelah ini...? Malam yang gerah menjawabku bisu.

Pagi ini tubuhku sakit semua..kakiku lebam dan semua kutahan. Tak ada tempatku mengadu kecuali hanya ruang ini yang akan menjadi saksi kesakitanku,yang akan menampung airmataku.Kejadian malam ini tak akan mungkin akan kulupakan..hingga saat ini tubuhku masih bergetar..hatiku hampa...seumur hidup baru kali ini aku mengalami..hal yang tak pernah kubayangkan akan kualami seumur hidup.Dan sejak detik kejadian itu aku tak takut lagi kehilangan apapun..semua akan kulepaskan...dan aku tak perduli lagi tentang hal lain ,yang jelas..aku tak kan rela tubuhku disakiti lagi...

Aku hampir tak percaya....sosok yang kuanggap bisa kuandalkan ternyata tak lebih dari seorang banci yang tak berhati dan pengecut.
Siapa yang rela dianiaya..? diperlakukan kasar dan seenaknya..?
Aku tak perduli dianggap melawan laki-laki...karena aku lebih sayang diriku sendiri,aku takkan tinggal diam jika aku dikasari.

Friday, February 10, 2012

Sebuah Kisah


Dia hanya bisa terisak menangis dalam kebingungannya,tak tau harus bagamana lagi,semua sudah menjadi bubur...
dia hanya bisa pasrah melaluinya dan mencoba tetap tegar.

Dia hanyalah seorang wanita yang terjebak dalam dilema ,memasuki ruang yang tak seharusnya.Kini ketika semua mulai tergambar jelas mimpi mimpi tentang bahagia mulai kabur dari hatinya. Semua tak lebih hanya halusinasi, mimpi yang tak mungkin akan terjadi.

Cerita bermula ketika dia berkenalan dengan seorang lelaki yang mampu merebut hatinya,membuatnya percaya bahwa cinta itu ada dan bahagia telah menanti untuknya.Dia mulai membuka diri ,berkorban sepenuh hati,semua rela dia lakukan untuk lelaki itu. Tak disadarinya ternyata pengorbanannya menuntut lebih hingga dia harus melewati batas yang dia gariskan sendiri.

Malang tak dapat ditolak,ketika dia telah mencapai titik hatinya dia menemui kenyataan yang tak pernah dia bayangkan.
Lelaki itu ternyata tak seperti yang dia ketahui selama ini,lelaki itu ternyata hanya mencari perlarian atas kekecawaannya. Entah apa yang sebenarnya terjadi,mungkin lelaki itu hanyalah mencoba menjalin hubungan baru yang bisa menyembuhkan lukanya.

Lelaki itu terpaksa meninggalkan perempuanya dulu karena suatu alasan sedangkan hatinya tak menginginkan perpisahan. Hatinya tersiksa...
Dia harus menghabiskan waktunya dengan perempuan yang pura pura dia cintai, sedangkan perempuan itu kini tak bisa berbuat apa apa..ketika perselisihan ada dia harus menjadi korban kegusaran lelaki itu,katakata kasar..cacian..bahkan pukulan dialaminya...

Dia yang selama ini adalah perempuan mandiri yang tegar kini tak mampu lagi bergerak.. Dia tak mungkin lagi mundur kebelakang,dia tak mampu pulang kerumah yang dia tinggalkan... Dia tak lebih hanyalah perempuan yang terpojok. Tak berkutik..pasrah menerima nasib,menunggu untuk hancur...

Masih adakah tempat untuknya pergi membawa kecewa dan sakit hati..? untuk kesekian kali..? Adakah bahagia yang nyata menanti untuknya..? disela sela derita dia hanya tersenyum kecut..menertawakan dirinya.